Banyaknya tanaman alpukat yang sulit berbuah saat musim berbuah tiba, terkadang sangat menjengkelkan para petani. Mengapa? Bagaimana tidak, perawatan dan perbaikan tanaman yang setiap hari dilakukan oleh petani akhirnya sia-sia. Tanaman alpukat yang seharusnya berbuah dan memberikan keuntungan bagi para petani malah membuat rugi bagi para petani yang membudidayakannya. Tanaman alpukat umumnya akan mulai berbuah pada umur tanaman 7 tahun setelah tanaman alpukat di tanam.
Tanaman ini sangat cocok bila ditanam di daerah dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 meter di atas permukaan laut. tanaman alpukat hanya bisa di perbanyak melalui 2 cara yaitu secara vegetatif (melalui : penyambungan pucuk/enten, & penyambungan mata/okulasi) dan generatif ( melalui biji ). Dari ke dua cara perbanyakan tersebut memiliki masa berbuah yang berbeda-beda. Perbanariyakan dari biji memiliki masa berbuah sekitar 6-7 tahun. Sedangkan perbanyakan tanaman alpukat dengan cara okulasi/enten sekitar 1-4 tahun. Terkadang kita tidak sabar untuk menunggu tanaman alpukat berbuah apalagi jika pembibitanyya melalui biji. Memang tanaman alpukat ini terkenal dengan masa berbuahnya yang relatif lama dari masa awal penanamannya. Namun kini telah ada beberapa cara agar tanaman alpukat cepat berbuah dan tentunya Anda tidak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk menikmati panen buah alpukat. Salah satu cara tersebut adalah melalui metode top working, bagaimana cara tersebut ? berikut akan di jelaskan :
1. Pohon alpukat ditebang setinggi 50-60 cm dari permukaan tanah. Pemotongan bisa menggunakan gergaji atau kapak. Pilih diameter tanaman yang telah berukuran 25-30 cm.
2. Metode pertama sambung kulit kayu. Buat celah antara kulit kayu dan batang menggunakan pisau sedalam 5-7 cm.
3. Ambil entres (batang atas) dengan diameter 0,5-1 cm yang disayat miring kedua sisi bawahnya. Panjang entres 10-15 cm atau terdiri atas 3-5 mata tunas. Kemudian sisipkan entres kedalam celah yang telah dibuat.
4. Metode kedua sambung celah. Buat torehan memanjang 5-7 cm pada kulit kayu, lebar torehan disesuaikan dengan ukuran entres yang akan ditempel.
5. Entres dari pohon yang diinginkan disayat miring dan ditempelkan pada torehan kulit kayu batang bawah.
6. Untuk satu pohon ditempelkan 3 entres dengan jarak yang seimbang memutari batang bawah. Setelah itu, ikat sekeliling tempelan menggunakan tali rafia atau tali plastik. Olesi parafin alias lilin cair pada permukaan batang bawah dan permukaan kulit kayu yang terbuka. fungsi parafin ini untuk mencegah penguapan yang berlebih.
7. Agar sambungan terhindar dari sinar matahari secara langsung, maka tutup sambungan tersebut dengan kantong semen dan dilapisi plastik. Buat 2 buah lubang di bagian depan dan belakang untuk membantu sirkulasi udara. Lubang itu juga bermanfaat untuk melihat pertumbuhan tunas selama dikerudungi. Kerudung plastik dipasang selama 1 bulan.
8. Setelah 1 bulan kerudung dibuka, entres yang hidup akan memunculkan tunas-tunas baru yang berwarna hijau segar. Jika tunas berwarna cokelat itu menandakan bahwa sambungan tidak jadi.
9. Jika kedua metode tersebut di lakukan dengn benar dan tepat serta di imbangi dengan perawatan yang teratur maka tidak perlu menunggu terlalu lama tanaman buah alpukat yang diperbanyak melalui biji akan mulai berbuah setelah umur 3 tahun.
Selamat mencoba, semoga kedua metode di atas dapat berhasil. Bagi Anda yang sedang membutuhkan dan mencari bibit alpukat untuk ditanam di kebun ataupun pekarangan rumah dengan partai besar maupun kecil serta yang memiliki kualitas unggul, kami menyediakannya. Untuk info dan pemesanan lebih lanjut hubungi kontak kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar